Friday, March 15, 2013

Pengertian - pengertian dari Global Warming

Global Warming atau yang dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan pemanasan global ialah suatu proses yang ditandai dengan meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi, laut maupun atmosfer.

Bumi kita ini secara keilmuan, diselimuti oleh lapisan atmosfer. Atmosfer ini berguna untuk melindungi bumi dari sinar matahari yang berlebihan. Seharusnya sinar matahari yang masuk ke bumi itu dipantulkan kembali ke angkasa untuk mencegah panas yang berlebihan, nah hal ini tidak berjalan dengan baik akibat adanya gas-gas di atmosfer yang menghalangi. Gas-gas di atmosfer yang menghalangi tersebut bisa kalian bayangkan seperti bumi terselimuti oleh kaca, kaca tersebut sebagai gas-gas. Penghalang tersebut menyebabkan sinar matahari yang seharusnya terpantul ke angkasa kembali terpantul ke bumi (efek rumah kaca). Gas-gas yang dimaksud seperti karbondioksia (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O). Gas-gas tersebut dihasilkan oleh aktivitas manusia (industri energi, transportasi, industri, rumah tangga dan jas). Akibatnya suhu di bumi mengalami kenaikkan, kenaikkan tersebut mengakibatkan perubahan iklim. Suhu bumi 33 derajat celcius awalnya, sekarang meningkat menjadi 1,5-40 derajat celcius dengan peningkatan 0,5-0,6 derajat celcius tiap tahunnya. Bisa kalian bayangkan jika suhu bumi tiap tahun meningkat, bumi kita bisa "terbakar" dan kehidupan di bumi bisa musnah.
Hal diatas itulah yang disebut sebagai pemanasan global (global warming) meningkatnya temperatur global akibat efek rumah kaca.

global warming adalah perubahan iklim berupa pemanasan pada atmosfer bumi sehingga juga memiliki efek terhadap permukaan bumi itu sendiri. Definisi global warming secara sederhana, bumi semakin panas. Para ahli ilmiah percaya perubahan iklim seperti global warming telah terjadi sepanjang sejarah bumi dan akan terus terjadi di masa depan. Beberapa bukti mengenai terjadinya global warming sudah banyak terlihat saat ini.

Apa saja gelaja dari global warming itu? Berikut ulasannya:
Suhu rata-rata bumi telah naik 1,4 derajat Fahrenheit (0,8 derajat Celsius) di seluruh dunia sejak tahun 1880, data ini diperoleh hasil penelitian lembaga antariksa Amerika Serikat. Abad ke-20 dua dekade adalah terpanas dalam 400 tahun dan mungkin terpanas selama beberapa milenium, menurut sejumlah studi iklim.

Wilayah Arktik adalah wilayah yang merasakan dampak yang paling jelas

Pemanasan global (Inggris: global warming) adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.[1] Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca pada masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.[1] Ini mencerminkan besarnya kapasitas kalor lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem,[2] serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi pada masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

No comments:

Post a Comment